A. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah
salah satu bagian yang sangat penting dalam dalam suatu organisasi.
Kepemimpinan adalah suatu kualitas yang dapat dimiliki oleh semua orang dalam
berbagai tingkatan dan berbagai bagian.
Mengutip dari Kamus
besar bahasa Indonesia (KBBI). Pengertian kepemimpinan ialah mengenai pemimpin
atau cara memimpin. Secara literal, kepemimpinan datang dari kata dasar
“pimpin” yang memiliki arti mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjuk,
atau memengaruhi.
Menurut Civitas
akademika di Amerika serikat memberikan pengertian kepemimpinan sebagai sebuah
proses pengaruh sosial yang di dalamnya seseorang dapat melibatkan bantuan dan
dukungan selainnya dalam usaha mencapai tujuan bersama.
Menurut William G.
scoot (1962)
Pengertian kepemimpinan
adalah proses memengaruhi kegiatan yang diselenggarakan dalam kelompok, dalam
upaya mereka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Menurut weschler dan
Massarik (1961)
Weschler dan Massarik
mendefinisikan kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi, yang dijalankan
dalam situasi tertentu, dan diarahkan melalui proses komunikasi, untuk mencapai
tujuan tertentu.
Jadi kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan menginspirasi orang lain untuk mencapai
tujuan tertentu. Lebih dari sekadar memberikan instruksi, seorang pemimpin
mampu menggerakkan timnya dengan visi, nilai-nilai, dan arah yang jelas.
Pemimpin yang baik juga mampu mendengarkan, memotivasi, dan memberikan dukungan
kepada anggota timnya.
B.
Perbedaan
Pemimpin dan Kepemimpinan
C.
Tujuan
Kepemimpinan
Tujuan utama
kepemimpinan adalah mencapai visi dan tujuan dalam suatu organisasi.Tetapi
kepemimpinan juga memiliki poin-poin lain, seperti mengembangkan tim,
meningkatkan motivasi anggota, dan menciptakan lingkuan organisasi yang
produktif.
D.
Fungsi
Kepemimpinan
Kepemimpinan memiliki
fungsi dari berbagai aspek, seperti perencanaan, perorganisasian, pengarahan,
pengarahan, dan pengendalian. Pemimpin harus bisa membuat strategi, mengelola
suber daya, memberikan arahan yang jelas kepada anggotanya, dan mengukur hasil
kinerja.
1. Mengkomunikasikan
Visi dan tujuan
Sebagai pemimpin harus
bisa mengkomunikasikan visi dan tujuan organisasi kepada setiap divisi. Agar
dapat menginspirasi dan memotivasi setiap anggota agar bekerja menuju visi
bersama.
2. Pengambilan
Keputusan
Pemimpin Pemimpin harus
bisa mengambil keputusan yang baik, oleh karena itu pemimpin harus bisa
mengidentifikasi masalah, mengumpukan informasi yang diperlukan, dan memilih
tindakan yang paling tepat.
3. Pengorganisasian
Pemimpin harus bisa
merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengawasi aktivitas setiap divisi dalam organisasi
agar mencapai tujuan secara efektif.
4. Mengukur
kinerja
Pemimpin harus bisa
mengukur kinerja individu dan tim dan juga memberikan umpan balik yang
bermanfaat bagi anggota. Ini berfungsi untuk mengidentifikasi masalah kekuatan
dan kelemahan dalam organisasi, serta memberikan arahan untuk perbaikan.
5. Mengelola
konflik
Pemimpin harus bisa
mengelola konflik dalam organisi agar menjaga keharmonisan dan agar mencapai
tujuan bersama tapna ada gangguan.
E.
Definisi
dan Pentingnya Kepemimpinan Kolaboratif
Kepemimpinan
kolaboratif adalah suatu pendekatan kepemimpinan yang mempromosikan kerjasama,
keterlibatan, dan partisipasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam suatu
organisasi atau inisiatif. Pentingnya kepemimpinan kolaboratif terletak pada
kemampuannya untuk memfasilitasi kerjasama lintas sektor dan lintas batas,
meningkatkan efektivitas program, memperkuat kemitraan, dan mempromosikan
inovasi dan kreativitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dengan adanya
kepemimpinan kolaboratif, suatu organisasi dapat bekerja sama dengan berbagai
pihak untuk mencapai tujuan bersama dan memberikan layanan terbaik kepada
anggota, mahasiswa, serta masyarakat. (Kim,
2009)
F.
Cara
Mengembangkan Budaya Kolaboratif dalam Organisasi
Cara mengembangkan budaya
kolaboratif dalam organisasi mahasiswa melibatkan beberapa langkah yang dapat
membantu menciptakan lingkungan yang inklusif, empatik, dan berdampak positif.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat diambil:
G.
Strategi
untuk Meningkatkan Komunikasi dan Kerja Sama dalam Tim
Strategi untuk
meningkatkan komunikasi dan kerja sama dalam tim melibatkan beberapa langkah
yang efektif. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Mengembangkan
Keterampilan Komunikasi: Meningkatkan kemampuan komunikasi melalui latihan
berbicara, mendengarkan, dan berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara berpartisipasi dalam diskusi, presentasi, dan wawancara,
serta meminta umpan balik dari orang lain.
2. Memahami
Audiens: Berusaha memahami minat dan preferensi tim untuk meningkatkan
komunikasi yang harmonis. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengasah empati
dan memahami bagaimana tim lain berkomunikasi.
3. Membangun
Koneksi: Membangun koneksi yang luas dengan berbagai individu dan organisasi
melalui kegiatan non-akademis seperti mengikuti organisasi, seminar, dan acara
industri yang relevan. Interaksi langsung dengan para profesional berpengalaman
di bidang yang diminati dapat memberikan wawasan dan peluang baru.
4. Menggunakan Strategi Komunikasi Organisasi: Menggunakan strategi komunikasi organisasi yang sesuai dengan teori kontrol organisasi, seperti simple control, technical control, bureaucratic control, dan concertive control, untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dalam tim.
5. Mengembangkan Keterampilan Berkomunikasi yang Efektif: Meningkatkan kemampuan komunikasi dengan cara belajar mendengarkan, berbicara dengan kecepatan yang tepat, dan memberikan feedback yang konstruktif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berlatih dalam berbagai situasi, seperti pertemuan, presentasi, wawancara, dan situasi kerja lainnya.
6. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi dalam Era Digital: Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam era digital dengan cara memahami audiens, menggunakan teknologi digital sebagai media komunikasi yang efektif, dan memperhatikan bagaimana tim lain berkomunikasi dalam platform digital.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerja sama dalam tim, serta meningkatkan kesuksesan dalam karier mereka.
H. Cara
Mengatasi Hambatan dan Tantangan
Cara mengatasi hambatan dan
tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam mengembangkan kepemimpinan kolaboratif
melibatkan strategi yang holistik dan berfokus pada pengembangan keterampilan teknologi,
memberikan akses yang setara terhadap perangkat dan internet, serta mengedukasi
mereka tentang literasi digital dan keseimbangan hidup digital dan offline.
Dalam menghadapi tantangan, penting untuk memahami dengan baik masalah atau
tantangan yang terjadi, memikirkan berbagai alternatif solusi, dan memiliki
ketahanan mental yang baik. Selain itu, pengembangan kemampuan empati dan
fleksibilitas serta adaptabilitas dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis
juga sangat penting.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.lspr.ac.id/tujuan-fungsi-kepemimpinan/
https://www.youngontop.com/10-cara-membangun-budaya-kepedulian-di-himpunan-mahasiswa/
https://telkomuniversity.ac.id/intip-strategi-hadapi-transisi-mahasiswa-untuk-terjun-dunia-kerja/
https://www.cnnindonesia.com/inspirasi/20171224005150-454-264505/mengatasi-hambatan-dan-tantangan
Kasmawati,
K. (2021). Kepemimpinan Kolaboratif : Sebuah Bentuk
Kepemimpinan
Untuk Sekolah. Journal Pendidikan.
Darto,
M. (2022) . Membangun Tim Hebat Melalui Kepemimpinan Kolaboratif.
https://marimandarto.com/2022/03/membangun-tim-hebat-melalui-kepemimpinan-kolaboratif/
Supriyanto,
S. (2021). Strategi Membangun Budaya Akademik Mahasiswa. Ilmu
Pendidikan: Jurnal
Kajian Teori dan Praktik Kependidikan, 6(1), 11-22.
http://dx.doi.org/10.17977/um027v6i12021p011.
Ditulis oleh: Faiq Akmal Labib & Daffa Arief Rajendra